Menanamkan Cinta Lingkungan Terhadap Anak

Barangkali kurang kita sadari bahwa semakin sempurna dunia orang dewasa, semakin membosankanlah hal itu bagi anak-anak. Di kota-kota, anak-anak sudah tidak mempunyai peluang lagi untuk mengumpulkan pengalaman-pengalaman, yang bagi anak-anak yang berada di luar kota merupakan hal biasa yang sehari-hari dijumpai. Berjalan-jalan menerobos rumput setinggi lutut, memanjat pohon dan memetik buah, berjungkir-jungkir menuruni bukit atau menyelusuri sebuah sungai kecil. Nah, tempat bermain yang baik hendaknya bisa membuka kesempatan-kesempatan seperti itu.


Anak-anak yang tinggal di desa, dalam hal ini boleh dikatakan lebih mujur. Alam telah membantu mereka. Padang yang luas, sungai-sungai dan bukit-bukit serta semak belukar di sekeliling mereka merupakan arena bermain yang tidak terbatas. Dan kalau kita perhatikan apa yang bisa mereka lakukan dengan semua itu, alangkah beraneka- ragamnya! Mereka ciptakan sendiri caranya, situasi dan alat-alatnya dari yang terdapat di sana. Tetapi bagaimana dengan anak-anak yang tinggal di kota? Keadaannya memang jauh berbeda. Tanah yang hampir setiap jengkal dipergunakan sebagai tempat tinggal, sudah barang tentu memperkecil kesempatan bagi mereka untuk bermain sebebas- bebasnya. Belum lagi situasi Sambil berjalan-jalan kita dapat menerangkan segala sesuatu kepada anak terutama hubungannya dengan kehidupan binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Anak harus diberitahu, bahwa sebatang pohon itu bisa berasal dari sebuah biji yang cukup matang dan tua. Dan jika pohon itu dipelihara dengan baik, maka ia akan tumbuh dan mendatangkan hasil yang bisa dipetik manfaatnya bagi kehidupan kita. Biji jagung, kacang dan kedelai yang tercampak di tanah, akan menjadi pohon yang berdaun, berbunga dan berbuah, sementara biji buah-buahan sudah barang tentu demikian pula. Apalagi kalau biji-biji itu sengaja ditanam, dipupuk dan dipelihara. Burung-burung, kupu-kupu, kumbang dan cacing tanah sekali pun, adalah makhluk hidup yang besar manfaatnya bagi kehidupan manusia. Kalau anak-anak itu tidak mengetahui apa fungsi dan kegunaannya, tidak mengherankan bila mereka akan mengganggu atau membinasakannya.

Setelah anak mengerti tentang kebutuhan hidup setiap makhluk dan hubungannya satu sama lain, kita dapat meningkatkan pengetahuannya tentang di mana binatang atau tumbuhan itu bisa hidup. Jika kita jelaskan tempat hidup yang sesungguhnya, kita sendiri mungkin akan tergugah melihat betapa setiap jenis makhluk itu memilih-milih tempatnya. Barulah kita sadari bahwa hal-hal seperti persediaan makanan, tempat bertelur dan lain-lain sangat menentukan apakah suatu jenis makhluk dapat hidup di suatu tempat. Jelaslah bahwa tidak setiap tempat mempunyai kondisi yang sama. Dengan demikian dapat kita simpulkan, bahwa perusakan yang terjadi pada suatu lingkungan hidup dapat mengakibatkan punahnya kelangsungan hidup suatu makhluk.

Tepat sekali jika pada kanak-kanak sejak kecil sudah ditanamkan rasa sayang terhadap lingkungan. Mula-mula lewat binatang piaraan, lalu kebersihan sekitar rumah dan halaman, termasuk membuatnya selalu hijau, karena akrab dibelai tangan-tangan manusia. Usaha ini memang tidak gampang. Tantangan yang nyata ialah bahwa banyak sekali daerah pemukiman yang berhalaman sempit.

Bagaimana pun juga, salah satu aspek dari keadaan pendidikan kita yang bergerak maju dengan segala perubahan yang menyertainya, adalah anjuran untuk menanamkan perhatian dan pengertian terhadap lingkungan hidup kepada anak didik kita.