MANFAAT PENERAPAN STANDAR

Menurut Dr. Bambang Setiadi, Kepala Badan Standarisasi Nasional, dalam tulisannya berjudul Nasionalisme Di Era Globalisasi Dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), standar membantu menyediakan bahasa dan ukuran sama yang mengurangi waktu pemasaran produk dan keyakinan antar pelaku. Standar juga membantu pengurangan biaya produksi karena optimalisasi desain dan pengembangan produk. Keamanan produk juga dapat didukung oleh standar karena standar membatasi resiko dan menyesuaikan dengan aturan yang ada. Standar juga terbukti mendatangkan manfaat dalam mendorong terbukanya akses ke pasar global. Yang sekarang semakin disadari adalah fungsi standar terkait dengan manajemen resiko. Melalui penerapan standar, resiko dan ketidakpastian menjadi berkurang. Bahkan standar memperbaiki pengaruh lingkungan yaitu melalui proses mengurangi pengaruh negatif lingkungan.

Di bidang perdagangan, perlahan tapi pasti, dan sulit sekali bergerak mundur, terjadilah proses integrasi ekonomi dunia. Dalam proses perdagangan berlangsung proses kontradiksi globalisasi, melemahnya multilateralisme dan kerjasama blok. Di pasar financial, secara kasat mata terlihat globalisasi pasar keuangan internasional yang dibarengi dengan peningkatan kerjasama kebijakan keuangan. Dunia perdagangan juga sarat dengan kerjasama multilateral melalui percepatan jaringan kerjasama global dalam produksi, processing dan pelayanan. Riset meyakinkan bahwa 84% pengguna standar intenasional memenuhi persyaratan negara lain, 62% merasa menggunakan standar memudahkan proses kontrak dan 54% merasa menggunakan standar memudahkan serta mengurangi hambatan.

Di Inggris sejak 1984, standar memberikan kontribusi bagi perekonomian sebesar 2,5 milyar poundsterling di samping berperan meningkatkan produktivitas nasional hingga 13%. Di jerman, penerapan standar terbukti memberikan keuntungan ekonomi yang mencapai 1% dari gross domestic product. Di Kanada dilaporkan standar menyumbang 17% pertumbuhan produktivitas upah buruh dan 9% pertumbuhan ekonomi dari 1981 ke 2004.

Di bidang Industri, penerapan standar telah membuka dimensi dan tantangan-tantangan baru yang berimplikasi positif bagi pelaku industri dalam hal proses inovasi, pengurangan ongkos produksi, keamanan produk, akses pasar global, manajemen mutu, hubungan pelanggan, efesien energi dan tanggung jawab sosial (social responsibility)

Di Indonesia sendiri penerapan standar oleh industri terbukti membawa manfaat yang signifikan. Ini terungakap dari hasil riset penerapan SNI pada 5 produk. Di produk air minum diperoleh keuntungan ekonomi sebesar Rp. 2,78 triliun, minyak goreng Rp. 17,5 triliun, garam beryodium Rp. 399,3 miliar. Kegiatan standarisasi yang menghasilkan berbagai reduksi atau penghematan dapat diukur secara kuantitatif. Books 2.2 Scorecard Penerapan Standar Dalam Value Change Perusahaan dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mengukur secara kuantitatif manfaat standar yang diterapkan.

Yang juga akan mendapatkan keuntungan dari diterapkannya standar oleh produsen produk adalah konsumen. Penerapan standar memberi manfaat kepada konsumen dalam hal :
Memperoleh jaminan atas kualitas minimum produk yang dikonsumsi atau dipergunakan
Mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan atas produk yang dikonsumsi atau dipergunakan Karena standar mendorong tongkat efesiensi produksi, maka konsumen dapat membeli produk-produk dengan tingkat harga yang efesien.

Memberikan pembelajaran kepada konsumen untuk lebih cermat dan cerdas dalam mengkonsumsi atau mempergunakan produk. Standar memuat kualifikasi/spesifikasi produk yang memungkinkan konsumen dapat memiliki produk sesuai dengan kebutuhannya.
Memberikan ruang bagi konsumen untuk menuntut (claim) terkait dengan manfaat suatu produk sesuai janji produsen.

Sementara itu, pemerintah yang berkewajiban memberikan perlindungan kepada warga negaranya juga memperoleh manfaat lewat penerapan standar. Selain keuntungan perbaikan ekonomi nasional, penerapan standar memberi manfaat kepada pemerintah dalam hal :
* Standar memberikan acuan dasar bagi perlindungan kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan bagi masyarakat.
* Standar menjadi acuan pembentuk kesetaraan perdagangan, atau menjadi penghambat atas ketidak seimbangan perdagangan global.
Standar memberikan informasi dasar tentang technological know-how yang dikembangkan oleh industri maju, terutama dikaitkan dengan keputusan investasi serta implementasi teknologi.
* Penerapan standar juga memberikan manfaat kepada masyarakat luas dalam menciptakan tingkat kualitas hidup dan perlindungan terhadap lingkungan hidup dalam rangka menciptakan tingkat kehidupan dan kesejahteran lebih baik; Perhatian kepada perlindungan atas fungsi lingkungan hidup telah menjadi bidang penerapan standar yakni : ISO 1400/SNI 19-14000 tentang Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
* Alhasil, penerapan standar membawa dampak positif bagi berbagai komponen bangsa. Dalam konteks peningkatan daya saing nasional di era perdaganagn bebas CAFTA, penerapan standar menjadi sangat strategis, dengan pertimbangan sebagai berikut:
Standar merupakan landasan pertumbuhan
* Standar memberikan akses ke pasar yang lebih baik dan memfasilitasi perdagangan
Memberikan keuntungan bagi industri dalam hal peningkatan mutu, keamanan, kehandalan dan efesiensi produksi
* Meningkatkan daya saing dengan membantu industri untuk menguasai pengetahuan, teknologi, pengertian bersama dan mengurangi resiko
* Standar dapat membentuk cara kerja di berbagai sektor dan menciptakan sinergi yang mempercepat laju pemasaran bagi produk, proses, dan jasa.
* Standar yang memspesifikasi karakteristik kinerja standar akan dapat memicu inovasi dan merupakan konsep perencanaan hingga pasar

Dilatarbelakangi dengan berbagai pemikiran dan pandangan yang sudah dikemukakan di atas, BSN mencanangkan suatu action plan dalam bentuk 11 langkah Gerakan Nasional penerapan SNI (Genap SNI) untuk menghadapi dampak implementasi CAFTA terhadap daya saing industri domestik. Penerapan standar diyakini merupakan “senjata ampuh” (untuk menyerang dan menerobos pasar luar negeri) sekaligus “perisai” (untuk menangkal serangan produk asing masuk ke dalam pasar domestic) dalam menghadapi persaingan usaha di era CAFTA, di mana harus berhadapan dengan kekuatan ekonomi raksasa dunia: China!